Dimas
Dimas Seorang manusia yang hobi menulis

Review "Kotarou Lives Alone"

Sebuah animasi serial netflix yang rilis pada tahun ini (2022). Animasi ini diadaptasi dari serial manga yang memiliki judul yang sama dengan serial netflixnya yaitu “Kotarou Lives Alone” atau dalam bahasa jepangnya (コタローは1人暮らし // Kotarou wa Hitorigurashi). Manganya dirilis dalam sebuah majalah pada tahun 2015 lalu, dan sebenarnya Netflix juga telah merilis serial live actionnya pada tahun 2021 (lebih awal daripada serial animasi atau animenya).

Serial ini bergenre komedi dan slice of life. Diceritakan kisah dari kehidupan seorang anak laki-laki yang hidup mandiri dengan selingan komedi. Aku sedang mencoba menghindari spoiler apalagi menceritakan ulang. Yang pasti di Netflix dipaparkan sinopsis sebagai berikut.

“Seorang bocah lelaki kesepian pindah ke gedung apartemen bobrok sendirian dan berteman dengan seniman manga bangkrut yang tinggal di sebelahnya.”

Meski terlihat biasa saja, tapi jika kalian menonton nya akan terlihat berbeda. Unsur komedi yang ada justru kalah dengan pesan yang sedang disampaikan dalam serial ini. Coba bayangkan saja, bagaimana seorang anak laki-laki yang literally anak TK hidup seorang diri di apartemen. Dari bagaimana dia bisa dalam posisi tersebut hingga bagaimana dia menjalani kehidupannya. 

Peristiwa atau kejadian yang dialami oleh orang di sekitarnya yang sebagian besar adalah dari tetangganya juga membuat cerita semakin kompleks dan banyak makna atau pesan yang dapat kita ambil. Menurutku ini bukan cerita Slice of Life & Comedy yang biasanya cenderung santai. Pesan dan Makna dalam serial ini cukup banyak dan lebih menonjol dibandingkan bagian komedinya.

Dengan 11 episode yang telah tayang, aku berharap ada kelanjutan dari serial ini. Manga-nya sendiri aku kurang tahu bagaimana keadaan nya (apakah sudah tamat, sedang berlangsung, atau justru berhenti ditengah jalan?). Yang pasti serial ini adalah salah satu serial yang aku rekomendasikan.

Oh iya dari sisi grafik mungkin jangan berharap ya. Meski grafiknya terkesan jelek atau kuno, tapi hal itu justru membuat kesan dan pesan dari serial tersebut lebih terasa (menurutku). Jika memang tidak bisa memberikan kompensasi terhadap grafik suatu serial animasi, mungkin aku sarankan coba di Live Actionnya (aku kurang tau, karena aku sendiri belum menonton versi Live Actionnya) 

Dimas
Dimas  Seorang manusia yang hobi menulis

Komentar

Video Terbaru